Monday, April 15, 2019

NASI GORENG SEDAP, NASI GORENG KENCUR



Nasi Goreng Kencur, Air Mata Bercucur....


Ungkapan seperti itulah yang saya rasakan ketika melahap nasi goreng kencur. Bukan karena sensasi pedas dilidah tapi lebih karena memori masa kecil memori 30 tahunan yang lalu sebagai bocah kampung ketika Ibu belum setua sekarang, Ibu yang sekarang menjelang 70 tahun. Hiks.. hiks..
Semoga Ibu selalu dilimpahkan rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa...aamiin.

Bahasan kali ini soal nasi goreng kencur. Resepnya berbahan mudah didapat dan cara memasak yang sangat mudah, untuk anak kost atau karyawan yang masih jomblo resep ini boleh dicoba. Dirumah kadang istri saya pun memasak nasi goreng kencur (sunda : sangu goreng cikur) saat bosan memasak dengan menu yang itu-itu saja, itu-itu lagi, lagi-lagi itu.



NASI GORENG KENCUR ala kampung.

Bahan : 

-Minyak Goreng
-Nasi matang dingin (bisa nasi pera/beyar, nasi india, nasi pulen ataupun nasi merah. Tidak    
 dianjurkan pakai nasi beras pandan wangi karena aromanya bisa mengalahkan aroma kencur.
-Garam secukupnya sesuai selera dan sesuai porsi.
-Lada secukupnya, boleh pakai atau tidak.
-Vetsin atau MSG, boleh pakai atau tidak.
-Bawang merah diiris tipis, bisa yang sudah matang/bawang goreng instan.
 karena ini nasi goreng ala kampung akan lebih ngampung dan lebih sedap kalau irisan bawang   merah digoreng setengah matang atau matang sekalian semi pahit sebelum nasi masuk wajan  
 penggorengan.
-Cabe merah keriting, diiris dengan potongan sesuai selera.
-Kencur panjang 2cm, boleh digeprek atau diulek halus.   

Cara masak :
Siapkan wajan diatas kompor (lebih enak pakai perapian kayu bakar atau kompor minyak tanah).
Tuangkan minyak goreng kedalam wajan penggorengan, panaskan dengan bara api sedang.
Setelah dirasa cukup panas, masukan irisan bawang merah dan cabe keriting.
Apabila cabe dan bawang sudah layu dan mengeluarkan aroma wangi, masukan kencur yang sudah digeprek atau diulek halus, aduk-aduk sebentar sampai mengeluarkan aroma khas kencur.
Nasi dituangkan kemudian aduk rata biar tercampur rata dengan bawang, cabe dan kencur yang sudah mengeluarkan aroma sedap. Taburkan garam, vetsin dan lada sesuai selera. Aduk rata kembali.
Tadaaaa... nasi goreng kencur siap disajikan. Makan selagi panas atau hangat. Cocok dimakan bersama dadar telur dicabein, kerupuk warung dan segelas air teh tubruk hangat.

Image result for nasi goreng kencur
sumber : damniloveindonesia.com

Dulu, ibu masak nasi goreng kencur ini memakai nasi sisa, gorengnya pakai kompor minyak tanah. Aroma yang dihasilkan lebih sedap dibanding masak pakai kompor gas/elektrik. Tapi akan lebih sedap lagi menggunakan tungku kayu bakar. Setelah memastikan atau mentaksir atau menakar-nakar bahwa setiap anggota keluarga mendapat bagian nasi goreng, untuk takaran dirinya sendiri Ibu makan dengan piring kecil / piring cangkir dan memisahkan diri lebih sering makan berdekatan dengan kompor dengan alas duduk lesehan jodog dari kayu kecil sebelum anggota keluarga yang lain makan di meja makan. Sampai sekarang, postur dan bahasa tubuh Ibuku saat melahap masakan dekat kompor minyak masih lekat dalam ingatan. Rasa nasi goreng kencur yang luar biasa sedap buatan Ibu.

Image result for kompor minyak tanah
sumber : jualo.com

Restoran zaman now kadangkala membangkitkan memori masa lalu sebagian pengunjung restoran dengan menu-menu rumahan zaman old. Dikemas dan disajikan sedemikian rupa mendekati cara penyajian zaman old dengan desain interior rumah masa kecil di kampung yang umumnya masih menggunakan bilik-bilik bambu. Harga tentu saja lebih mahal karena penikmat kuliner tidak hanya menikmati makanan zaman old yang disajikan tapi juga restoran mampu menghadirkan memori flashback masa kecil yang harus dibayar dengan harga mahal oleh penikmat kuliner.

Beruntunglah bagi sebagian penduduk Indonesia yang masih tinggal di desa, dengan tanah pekarangan yang luas, rumah bilik bambu yang asri, dan makanan buatan emaknya. Karena momen masa kecil atau momen hidup di kampung seperti itu sangat sulit dicari dan diulang, kalaupun bisa, akan sangat mahal untuk dibayar... apalagi kalau makan di mall dengan porsi terbatas. Huffttt saya kangen tinggal di kampung... tapi kampung masa kecilku sekarang sudah jadi area perkantoran, gedung rumah sakit dan area ruko komersil... hufft lagi...






No comments:

Post a Comment